MT. Sosial Zaenabiyah – Solo Peringati Syahadah Imam Muhammad Al Jawad

Solo AthiaNews.com || MT. Sosial Zaenabiyah – Solo, sebuah lembaga yang lebih kedepankan giat sosial kemasyarakatan, secara rutin dan konsisten selenggarakan peringatan hari hari suci Islam..

Seperti yang digelar pada Selasa, 27 Mei 2025 lalu, bertempat di jl. Serayu 45 Semanggi – Surakarta, tidak kurang dari seratus orang hadir pada malam itu, mereka berkumpul, bersilaturahmi, di tempat mulia lembaga MT.Sosial Zaenabiyah untuk peringati hari syahadah Imam Muhammad Al Jawad As

Lalu apa, siapa, dan seperti apakah perjalanan kehidupan beliau Imam Muhammad Al Jawad, yang pada malam itu dilantunkan doa doa oleh seluruh yang hadir dengan sebegitu khidmat dan khusyu’ nya ?

Imam Muhammad Al Jawad As adalah putra dari Imam Ali Ridho as. Beliau terlahir pada 10 Rajab 185H , dari Ibu bernama Sabika Almubiya. Imam Muhammad Al Jawad as (untuk selanjutnya disebut Imam Al Jawad), adalah Imam ke- 9 Ahlulbait as dari 12 Imam Ahlulbait as.

Masa kanak2 Imam Al Jawad, dibesarkan, diasuh dan dididik oleh ayahnya sendiri Imam Ali Ridho as selama 4 tahun. Dikemudiannya, Imam Ali Ridho as diasingkan oleh raja Abbasiyah Al-Makmun la ke wilayah Masyhad Khurasan Iran. Dan ini adalah merupakan pertemuan terakhir Imam Jawad as dengan ayahnya Imam Ridho as, karena tidak lama setelah itu, Imam Ridho as syahid diracun oleh Al-Makmun penguasa pemerintahan masa itu.

Kelahiran Imam Al Jawad sungguh membawa berbagai keistimewaan, kemuliaan, dan juga keberkahan. Kesemua ini menunjukkan bahwa beliau adalah Imam yang sudah ditentukan setelah Ayahnya Imam Ali Ridha as. Imam Jawad as memegang tampuk kepemimpinan Imamah atas titah dari Allah dan pernyataan dari ayahnya sendiri yang mewariskan Imamah terhadap Imam penerusnya.

Sebegitu rumit dan mencengangkan nya dalam pemikiran awam, menemukan seorang Imam Al Jawad telah memegang tampuk kepemimpinan diusianya yang terhitung masih sangat belia. Bahkan bisa dikatakan masih diusia anak anak.

Di usia delapan tahun, beliau Imam Al Jawad telah mencapai ilmu kesempurnaan. Retorika, serta seluruh keutamaan akhlaq, kecerdasan yang sangat luar biasa, dimilikinya kekuatan logika, hingga mampu menjawab berbagai problematika dan ilmu pengetahuan dengan gamblang dan cemerlang. Kesemua itu tidak terlepas dari ALLAH yang maha mampu atas segalanya.

Tetapi dari kecerdasan itu pula penyebab kesyahid an dalam perjuangan menegakkan nilai kebenaran dengan diracuni oleh istri nya sendiri tentu dari sebab kelicikan serta tipu daya penguasa masa itu. Multazim penguasa Abasy yang tak sanggup lagi hadapi kemampuan pemikiran politik Imam Al Jawad sehingga diputuskannya untuk menghabisi atau membunuh Imam Al Jawad.

Seperti telah dibacakan Bp. Taufik selaku MC pada malam itu, setelah pembacaan surat Yassin yang dilanjutkan dengan tawasul, sampailah pada inti acara pada malam syahadah Imam Al Jawad, yakni Tausyiah yang dibawakan Ustadz Abdullah Som dari Bogor.

Betapa semangat merawat kecintaan atas Ahlubait sebegitu digelorakannya oleh beliau Ustadz Abdullah Som malam itu melalui kisah perjuangan para Imam yang dituturkannya dengan sebegitu bernyawa.. Ditekankannya betapa para Imam konsisten berjalan dengan Al Qur’an. Sebagaimana pernyataan Imam Khamenei bahwa alasan terkuat para Imam memilih jalan takdir yang sulit adalah karena satu hal, bangunan kecintaan sejati pada Tuhannya.

Selanjutnya dalam tausiyahnya, Ustadz Abdullah Som menyampaikan bahwa menghadiri acara syahadah Imam Ali Al Jawad seperti pada malam hari ini, hendaknya bisa mengambil hikmah, mengambil pelajaran dari kisah perjalanan perjuangan para Imam

Ditegaskannya bahwa berjalan dengan Ahlulbait haruslah bijaksana. Tidak pernah boleh merasa takut. Harus berani tetapi tidak brutal. Berani tapi bukan dengan nekat. Melainkan dengan sikap bijaksana. Harus pandai menilai situasi. Ustadz Abdullah Som mempertegas bahwa Ketika dalam keberanian itu tertanam akhlaq dalam diri, maka pada saat itulah keputusan kita benar benar dikarenakan karena cinta kepada Ahlulbait.

Tausyiah yang sarat akan makna pembelajaran bernilai sangat agung itu ditutup dengan harapan semoga syahadah Imam Al Jawad menyatukan hati mukminin, dari timur dan barat sehingga apa yang Allah SWT pastikan dalam janjinya, kemenangan bagi Islam dan kehancuran bagi setiap musuh Islam segera terwujudkan di tangan.

Sebelum sampai di penghujung acara malam itu yakni penutup, seluruh yang hadir pada malam itu dengan tetap dalam kekhidmatan membaca doa ziarah dan doa faraj bersama Ustadz Faqih. Dan ketika jarum jam menunjuk diangka 22.30 peringatan syahadah Imam Al Jawad yang diselenggarakan MT. Sosial Zaenabiyah – Solo itupun usai.. (Athia).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *